Salam u olss
Especially to mummy-to-be and daddy-to-be.. to be or not to be?? hehe..
bfore cite pjg.. this is MY OPINION, not others opinion, bkn ur mom, or ur friends or your neighbour. its mine. so if u think u can take it as a pinch of advise, u r most welcome. if u don't, its ok with me. :)
ape yg menyebabkan timbulnye rasa nak tulis pasal ni? sbb ble org tau I am a nurse, so yg mane dok tgh berusaha dpt anak tu, akan tetibe muncul di ruangan chat sbb nak mtk advise. hehe. I feel proud sbb people cari utk mtk advise. compliment tuuuu.
senario2 yg biasa jumpa sejak jd nurse almost 8yrs..
Ketika tahun kedua dia tinggal di Israel, tepatnya akhir bulan Desember 1980 tiba tiba terlintas di benaknya beberapa pertanyaan yang cukup menggoda bagi dirinya, dalam benaknya di bertanya “Apa sebabnya Orang Yahudi itu begitu pintar?”, “Mengapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka?”, “Apakah ini suatu kebetulan?, atau hasil usaha dari mereka sendiri?”. Atas dasar pertanyaan yang mengganggu itu maka Dr. Stephen tergerak untuk membuat suatu tesis untuk jengjang Phd-nya. Yang pada kenyataannya ternyata tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun dalam pembuatannya karena Dr. Stephen harus mengumpulkan data-data yang akurat dan setepat mungkin.
Dr. Stephen menulis, dimulai dengan persiapan awal melahirkan bagi wanita-wanita Yahudi. Di Israel apabila setelah mengetahui sang ibu tengah mengandung maka si ibu ini akan sering bernyanyi dan bermain piano. Bahkan sang ibu beserta suaminya akan membeli buku matematik dan menyelesaikan soal bersama sang suami. Hal ini membuat heran Dr. Stephen karena ada temanya yang sedang mengandung sering membawa buku matematik dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan padanya. Hingga Dr. Stephen bertanya pada temannya tersebut “Apakah ini untuk anak kamu?” dan temannya menjawab “iya ini untuk anak saya yang masih ada di kandungan, saya sedang melatih otaknya, dan semoga ia menjadi orang yang genius”. Sehingga hal ini membuat Dr. Stephen menjadi lebih tertarik untuk mengikuti perkembangannya. Tanpa merasa jenuh si ibu terus mengerjakan latihan matematika sampai genap dia melahirkan. Nah ternyata latihan otak semenjak bayi dalam kandungan itu begitu penting dalam rangka membuat kecerdasan dan IQ yang tinggi.
Hal lain yang diperhatikan oleh Dr, Stephen adalah cara makan orang-orang Yahudi. Sejak awal mengandung sang ibu suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Pada tengah hari makanan utamanya adalah roti dan ikan tanpa kepala, bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut kepercayaan orang yahudi, daging ikan itu baik untuk perkembangan otak sementara kepala ikan mengandung kimia yang tidak baik dan dapat merusak perkembangan serta pertumbuhan otak anak di dalam kandungan. Hal ini sudah menjadi adat orang-orang Yahudi ketika calon ibu tengah mengandung, bahkan sudah menjadi kewajiban bagi mereka apabila sang ibu tengah mengandung harus mengkonsumsi pil minyak ikan.
Keunikan lain yang Dr. Stephen pelajari adalah ketika ia diundang untuk makan malam bersama orang-orang Yahudi. Perhatian Dr. Stephen adalah pada menu makan mereka, pada setiap kali ia memenuhi undangan makan malam ternyata mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet), dan biasanya apabila sudah ada ikan tidak akan ada daging, dengan kata lain ikan dan daging tidak akan tersedia bersama dalam satu meja. Karena menurut mereka (orang Yahudi) ikan dan daging tidak bagus untuk dimakan bersama, berbeda dengan salad dan kacang kedua jenis makanan ini harus ada untuk dimakan, terutama kacang badam. Pada setiap makan mereka akan makan buah terlebih dahulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka, dengan memakan karbohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah-buahan dapat menyebabkan kantuk, akibatnya menjadi lemah dan payah untuk memahami pelajaran-pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali-kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka, Dan menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan bahwa Nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang diungkapkan oleh saintis Gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan. Pada pengamatannya, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban bagi mereka. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Selanjutnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajarkan matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Dr. Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yang di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun di-Universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka sekaligus harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! (gila bener, kalo ngga dapet profit ya ngga lulus, beda bgt ya ma kita di Indonesia, lulus aja kadang dikatrol bo!!!), namun inilah kenyataannya, memang begitu cara mendidik mereka.
Kesimpulan yang dapat diambil daripada teori Dr. Stephen ini adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi.
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika anak-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Karena kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang diambil sederhana saja, “Rokok”. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke
musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok, Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts harga yang sangat murah.
“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?”
Ni copy paste tau, so ade cam ayat2 indon sket..hehe. tp tolonglaa, mummy-to-be or mummy yg nak anak lg ke, or sape2 je la, RAJIN2 LA MEMBACA.
Doesn't mean I am nurse I know everything, I=but Alhamdulillah, as a mom, I love to read. and I love to share with everyone I know. muahkss xoxo
Especially to mummy-to-be and daddy-to-be.. to be or not to be?? hehe..
bfore cite pjg.. this is MY OPINION, not others opinion, bkn ur mom, or ur friends or your neighbour. its mine. so if u think u can take it as a pinch of advise, u r most welcome. if u don't, its ok with me. :)
ape yg menyebabkan timbulnye rasa nak tulis pasal ni? sbb ble org tau I am a nurse, so yg mane dok tgh berusaha dpt anak tu, akan tetibe muncul di ruangan chat sbb nak mtk advise. hehe. I feel proud sbb people cari utk mtk advise. compliment tuuuu.
senario2 yg biasa jumpa sejak jd nurse almost 8yrs..
- dah kawen few month tp xde tanda2 nak dpt anak lg.nak buat camne?? - nak buat apenyeee. rezeki ni ALLAH yg tentukan , cuma kne usaha je la, ade yg kawen sbln dah pregnant,ade yg kawen 5thn baru dpt anak, ade yg blum kawen dah pregnant.hew hew hew.. so smenye ketentuan dr ALLAH, tp kte kne la usaha. usaha pun kne la tau cara2nya. nak tau camne?? rajin2la membaca. org kte ni, I mean Malay sgtla malas membaca. haishhh. pastu jgn la dok stress nape x pregnant2 lg. lg stress lgla susah. sme ni main peranan. emosi, mknn, hubungan suami isteri sme pun diambil kira. ade jgk yg kelam kabut nak ade anak, ble ade anak xnak jaga plak. macam2..
- weii, aku dah pregnant, vit ni leh mkn x? susu ape nak minum? org tu ckp itu x elok, ini elok - lebih kurang gitu la pertanyaannye.. we r really worried about what kind of vitamins,brand ape,nak bli kat mane, yg plg popular n bla bla bla. susu soya xleh tinggalla kann.nak anak putih melepak gitu.hew hew hew.. For me, again I rephrased it.. FOR ME, x kisah la brand ape vit or supplements tu,yg penting kte kne tau basic needs as a preggy mum. ape yg perlu kte amik and kenapa kte kne amik?? contoh cam folic acid, vit b complex, obimin tu sme. do u really know kenapa kte kne amik that supplements?? ape function dia utk mummy n baby? what will happen if u lack of that supplements?? so kte kne pahamkan dulu the concepts y we take it then only we can take it with knowledge. :). And for me, as a pregnant lady, pemakanan harian kte lg penting compare to others supplements. I do read about jews when they pregnant, cara diorg handling with their pregnancy. the preparation tuu. yg bagus kte amik. x salah pun kan. I baca, copy n paste kat sini...
Ketika tahun kedua dia tinggal di Israel, tepatnya akhir bulan Desember 1980 tiba tiba terlintas di benaknya beberapa pertanyaan yang cukup menggoda bagi dirinya, dalam benaknya di bertanya “Apa sebabnya Orang Yahudi itu begitu pintar?”, “Mengapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka?”, “Apakah ini suatu kebetulan?, atau hasil usaha dari mereka sendiri?”. Atas dasar pertanyaan yang mengganggu itu maka Dr. Stephen tergerak untuk membuat suatu tesis untuk jengjang Phd-nya. Yang pada kenyataannya ternyata tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun dalam pembuatannya karena Dr. Stephen harus mengumpulkan data-data yang akurat dan setepat mungkin.
Dr. Stephen menulis, dimulai dengan persiapan awal melahirkan bagi wanita-wanita Yahudi. Di Israel apabila setelah mengetahui sang ibu tengah mengandung maka si ibu ini akan sering bernyanyi dan bermain piano. Bahkan sang ibu beserta suaminya akan membeli buku matematik dan menyelesaikan soal bersama sang suami. Hal ini membuat heran Dr. Stephen karena ada temanya yang sedang mengandung sering membawa buku matematik dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan padanya. Hingga Dr. Stephen bertanya pada temannya tersebut “Apakah ini untuk anak kamu?” dan temannya menjawab “iya ini untuk anak saya yang masih ada di kandungan, saya sedang melatih otaknya, dan semoga ia menjadi orang yang genius”. Sehingga hal ini membuat Dr. Stephen menjadi lebih tertarik untuk mengikuti perkembangannya. Tanpa merasa jenuh si ibu terus mengerjakan latihan matematika sampai genap dia melahirkan. Nah ternyata latihan otak semenjak bayi dalam kandungan itu begitu penting dalam rangka membuat kecerdasan dan IQ yang tinggi.
Hal lain yang diperhatikan oleh Dr, Stephen adalah cara makan orang-orang Yahudi. Sejak awal mengandung sang ibu suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Pada tengah hari makanan utamanya adalah roti dan ikan tanpa kepala, bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut kepercayaan orang yahudi, daging ikan itu baik untuk perkembangan otak sementara kepala ikan mengandung kimia yang tidak baik dan dapat merusak perkembangan serta pertumbuhan otak anak di dalam kandungan. Hal ini sudah menjadi adat orang-orang Yahudi ketika calon ibu tengah mengandung, bahkan sudah menjadi kewajiban bagi mereka apabila sang ibu tengah mengandung harus mengkonsumsi pil minyak ikan.
Keunikan lain yang Dr. Stephen pelajari adalah ketika ia diundang untuk makan malam bersama orang-orang Yahudi. Perhatian Dr. Stephen adalah pada menu makan mereka, pada setiap kali ia memenuhi undangan makan malam ternyata mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet), dan biasanya apabila sudah ada ikan tidak akan ada daging, dengan kata lain ikan dan daging tidak akan tersedia bersama dalam satu meja. Karena menurut mereka (orang Yahudi) ikan dan daging tidak bagus untuk dimakan bersama, berbeda dengan salad dan kacang kedua jenis makanan ini harus ada untuk dimakan, terutama kacang badam. Pada setiap makan mereka akan makan buah terlebih dahulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka, dengan memakan karbohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah-buahan dapat menyebabkan kantuk, akibatnya menjadi lemah dan payah untuk memahami pelajaran-pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali-kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka, Dan menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan bahwa Nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang diungkapkan oleh saintis Gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan. Pada pengamatannya, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban bagi mereka. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Selanjutnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajarkan matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Dr. Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yang di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun di-Universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka sekaligus harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! (gila bener, kalo ngga dapet profit ya ngga lulus, beda bgt ya ma kita di Indonesia, lulus aja kadang dikatrol bo!!!), namun inilah kenyataannya, memang begitu cara mendidik mereka.
Kesimpulan yang dapat diambil daripada teori Dr. Stephen ini adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi.
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika anak-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Karena kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang diambil sederhana saja, “Rokok”. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke
musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok, Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts harga yang sangat murah.
“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?”
Ni copy paste tau, so ade cam ayat2 indon sket..hehe. tp tolonglaa, mummy-to-be or mummy yg nak anak lg ke, or sape2 je la, RAJIN2 LA MEMBACA.
Doesn't mean I am nurse I know everything, I=but Alhamdulillah, as a mom, I love to read. and I love to share with everyone I know. muahkss xoxo